KONTRAS7.CO.ID - Jakarta - Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) meminta adanya evaluasi penyelenggaraan hari bebas kendaraan atau car free day (CFD) di sejumlah daerah. Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengatakan, CFD perlu dievaluasi karena kegiatan tersebut sering menjadi ajang pasar kaget yang jauh dari tujuan gerakan hari bebas emisi atau gaya hidup sehat.
"Car free day ini lama-lama berubah menjadi pasar kaget di pagi hari. Yang jajan seblak, cilok, basreng lebih banyak daripada yang keringetan karena lari. Sampahnya numpuk," kata Bima dalam Konferensi Nasional Pendanaan Ekologis di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Bima pun mengajak Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono untuk iktu mengawasi pelaksanaan CFD di sejumlah daerah
Bahkan, Bima tak segan untuk menghentikan sementara kegiatan CFD untuk mengevaluasi kegiatan tersebut. "Jadi sudah absurd juga ini CFD di mana-mana. Mungkin Pak Wamen LH bisa kontrol bersama-sama, CFD mana yang perlu dievaluasi, setop saja dulu," ucapnya.
Bima mengatakan, Jakarta menjadi percontohan CFD yang memiliki tata kelola yang baik dan sesuai dengan tujuan mengurangi emisi karbon.
Sebab, ruang CFD di Jakarta dikelola sedemikian rupa sehingga tempat olahraga dan bersepeda bisa tertata rapi.
Mantan wali kota Bogor ini menilai, pengelolaan sampah dan tempat kuliner di CFD Jakarta juga diatur dengan rapi.
"Kalau Jakarta oke saya lihat, sudah mulai pengaturan kulinernya bagus, orang lari, naik sepeda, dan sebagainya. Baguslah Jakarta. Tapi kalau daerah lain itu masih sekadar jadi pasar saja, jauh lah dari target-target net zero emission tadi," kata dia.
Kendati demikian, ia menekankan bahwa Kemendagri tidak berniat menghentikan CFD yang berorientasi di luar pengurangan emisi. Bima menegaskan, Kemendagri tetap mengapresiasi pemerintah daerah yang membuat CFD sebagai ajang peningkatan pertumbuhan ekonomi dan hiburan masyarakat.
"Tapi kita apresiasi ada pemda yang menjadikan ruang publik untuk CFD atau bazar itu enggak apa-apa untuk mendongkrak UMKM dan hiburan warga.
Tapi yang targetnya adalah lingkungan hidup, perilaku hidup bersih dan sehat, harus dikaji lagi dan diatur lagi supaya tidak menimbulkan masalah, seperti limbah," kata Bima. Sumber Kompas.com
« Prev Post
Next Post »